Bingung atau Bengong

bengong/be·ngong/ v termenung (terdiam) seperti kehilangan akal (karena heran, sedih, dan sebagainya);

bingung/bi·ngung/ a  hilang akal (tidak tahu yang harus dilakukan)

Itulah definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,  untuk kata “Bingung” dan “Bengong”. Jika dipikirkan baik-baik darimanakah asal kedua kata tersebut, tentu jawabannya akan membuat kita bingung. Kemudiang bengong akan siapa sih, yang dahulu sekali mengejawantahkan kedua kata yang berawalan dari huruf B ini. Jika kita pikirkan lagi kenapa suatu kata dapat terlahir hingga memiliki makna, tentunya kita akan bengong kembali karena memikirkannya hingga bingung tidak menemukan jawabannya.

Seseorang yang menciptkan suatu kata, cenderung dari ketidaksengajaan, kemudian diucapkan berulang kali hingga menjadi candu. Kata yang keluar menjadi kebiasaan terhadap suatu momen tertentu. Lalu setiap telinga yang mendengar, menjadi terbiasa, memaknai-nya sebagai perwakilan terhadap suatu kejadian. Tanpa ada jabat tangan terjadilah suatu kesepakatan diantara pengucap dan pendengar. Kata yang telahir menjadi suatu makna dalam kehidupan, menjadi sebuah kesepakatan makna.

Hingga paragraf kedua ini aku terbengong, tentang apa yang telah aku tulis sebelumnya, entahlah tidak tahu mengapa, aku juga bingung kenapa. Dan setelah satu kalimat sebelum ini, aku sempat bengong selama lima belas detik sebelum menuliskan satu kalimat yang menjelaskan jikalau saat ini aku sedang bingung. Kemudian garuk-garuk kepala pertanda tidak gatal, suatu pertanda bingung mau menuliskan apa lagi, tetapi masih ingin terus menulis.

IMG_5777

Hidup dijaman sekarang dua kata ini sangat dalam maknanya, dan sebegitu seringnya kita menggunakannya. Hidup dijaman yang serba canggih dan masih akan terus bekembang ini dua kata ini juga semakin sering penggunaanya, meski tidak diucapkan oleh lidah secara gamblang, pun tidak bersuara. Dan dijaman yang sekarang ini seberapa seringkah kita “Bengong” disaat kehidupan ini di distraksi oleh berbagai macam hal. Hingga suatu hari kita akan “Bingung” dan lupa bagaimana caranya memulai untuk “Bengong”

 

Dari aku yang menjadi candu dalam arti~

Leave a comment