Sekarang aku jatuh cinta padamu kemarin, hari ini, juga hari esok.
Ternyata cinta bukanlah perkara penampilan juga bukan perkara rasa.
Dia adalah sesuatu namun bukan penjelasan juga bukan alasan
Cinta karna belajar dan Cinta karena keingintahuan dan Cinta karena terbiasa.
Bandung, Mei 2016
Entahlah apakah hari ini hari yang tepat untuk meneruskan ceritaku. Sebuah cerita yang akan mengungkapkan siapa kamu. Tetiba saja membuka satu halaman kosong ini disaat ruangan ini, yang mereka sebut sebagai perpustakaan, yang jarang sekali suara raungan pendingin ruangan terdengar lebih sangar dari suara manusia yang ada didalamnya. Disudut lain dari ruangan ini terdengar suara familiar, gesekan kertas-kertas, sepertinya ada seseorang yang sedang mencari sesuatu didalam sebuah buku. Pasti ada perlunya atau juga gundahnya akan tuntutan untuk menyelesaikan sebuah tugas.
Suasana tenang ini jika boleh aku sebut sebuah bahagia, anggap saja begitu. Dikebetulan lainnya tenggorokan ku sedikit lebih kering dari biasanya.Pertanda kurang cairan yang menggorong melewatinya atau juga pertanda segelas yang aku seduh dua jam lalu telah menyerapnya, meski tidak hingga keriput. Maafkan aku untuk sebuah prolog yang terlalu panjang, bahkan aku lupa aku harus melanjutkan cerita tentangmu.
Tentang cinta ku kepadamu hari ini.
Tentang cinta yang telah dimulai dari bertahun yang lalu.
Tentang cinta yang aku sadari untuk terus belajar mengenal mu.
Untuk apa, untuk cinta itu sendiri.
Dua tulisan tentang kamu ternyata hanya diakhiri dengan sepotong kalimat setelah ini,
Dari aku yang mulai mengenalmu belum lama ini, dan jatuh cinta.
Terima kasih untuk seduhan mu dan untuk pahitmu, Kopi~