Lupa

Duh malas sekali jika disuruh menghapal. Setelah berkeras memaksa memori otak untuk merekam setiap kata yang tertulis di lembaran-lembaran, namun tak jua persis seperti yang tertulis. Sisanya menjadi bahasa yang dimodifikasi sana-sini. Malas sekali, karena besok juga akan lupa lagi.

Ini cerita tentang menghapal bukan memahami.

Begini-begitu mau sesusah apapun yang harus dihapal atau semenakutkan apapun yang harus dihapal, tetap saja sulit. Katanya sih yang sering mengeluh sulit untuk menghapal hanya orang pemalas, pemalas yang mudah diganggu konsentrasinya. Dan pemalas selalu tidak bertemu hasil yang memuaskan, dan setengah pemalas yang suka memodifikasi akan bertemu dengan sesuatu yang setengah-setengah yang masih masuk kategori tidak memuaskan. Dan si pemenang lah yang berhasil mengatasi kemalasan untuk menghapal, katakanlah itu kemudahannya dalam menghapal.

Kemampuan menghapal salah satu ciri orang yang sukses, mesti sebagian orang tidak setuju, memahami lebih penting katanya. Tapi aku katakan ini adalah cerita tentang menghapal bukan memahami. Jadi kita sepakat kalau kemampuan menghapal adalah kemampuan yang baik dan menghantarkan pada kesuksesan, setuju?

Lalu bagaimana dengan kemampuan yang berkebalikan dengan kemampuan menghapal. Aku tidak berbicara tentang kelemahan dalam menghapal, tapi kemampuan melupakan. Kontra dari menghapal ini apaguna nya, tidak pernah sekalipun disebut bahwa kemampuan ini akan menghantarkan seseorang pada kesuksesan. Lalu?

Bumi ini berotasi begitu juga kehidupan, orang bilang kadang dibawah kadang diatas, semua orang juga tau bukan. Ternyata tidak sesederhana itu ketika perumpaan itu menghampiri di badan. Ketika kita dirundung permasalahan hingga badan lemas dan pikiran terperangkap dalam ruang hampa, limbung. Disaat seperti itu kita akan mengingat Tuhan lebih dari hari-hari biasanya, bahkan seseorang yang tidak percaya Tuhan pun akan menyebut nama-Nya.

Untuk terus maju dari kondisi terpuruk kemampuan seseorang dalam melupakan menjadi penting. Seberapa cepat untuk bisa keluar dan memulai sesuatu yang baru.

Tuhan adalah obat segala obat, seiiring dengan singkat atau lama waktu yang menemani, lalu untuk lupa bukan berarti kelemahan.

Mau nulis apa lagi lupa!!! :’)